Bisnis hanya bisa menghasilkan manfaat terukur pada internal; saya, keluarga, karyawan dan anak istri mereka.
Saya melihat ada peluang untuk bisa melakukan, memutuskan, atau memperjuangkan hidup warga yang lebih luas. Saya melihat ada kesempatan itu di politik dan saya ikut.
Apakah warga, khususnya petani yang satu frekuensi dengan latar belakang, bisa menerima tawaran, produk, dan gagasan saya?
Saya ingin menjadi jembatan, alat bantu, atau speaker mereka untuk menyuarakan denyut, kehidupan, dan apa yang mereka rasakan melalui lembaga legislatif.
https://www.youtube.com/watch?v=JDP9HKavdpU
Karena saya tahu kita tidak mungkin menyuarakan warga yang tidak pernah kita dengar. Sebaliknya, warga tidak akan melakukan kontrak politik dengan banner kita.
Sebenarnya warga itu hanya butuh jabat tangan erat, tatap muka tulus, dan ruang saling mendengarkan. Fakta menarik, hampir semua ibu-ibu yang saya tanya punya kata yang sama bahwa politik itu adalah kekecewaan yang berulang-ulang. Sesederhana itu.
Saya juga tidak boleh sekadar keliling. Dengan metode sangat ilmiah, berbekal pelajaran di kampus, saya merumuskan keliling Lampung itu menjadi kegiatan akademik. Bahwa kunjungan itu adalah tahap pertama dari upaya saya untuk ”membeli” masalah.
Saya gunakan terminologi ”membeli” karena kita harus punya kesadaran apakah masalah ini pas atau tidak untuk kita. Dan, dari beberapa tempat, masalahnya adalah mereka kekurangan benih bermutu, pupuk tepat waktu, dan merindukan harga panen yang layak. Baru kemudian soal akses.
Apakah setelah membeli masalah lalu selesai? Tidak. Masalah saya bagi lagi menjadi tiga kelompok.
Pertama, yang harus segera diselesaikan tanpa saya harus jadi anggota legislatif.
Contohnya, petani bisa membeli pestisida. Tapi cara penggunaannya punya potensi merusak tanah. Nah, edukasi yang saya lakukan agar mereka dapat menggunakan bahan-bahan berbabahaya secara tepat.
Kedua, masalah yang bisa diselesaiakan setelah saya terpilih.
Misalnya, persoalan infrastruktur. Seorang legislator mempunyai kekuatan untuk menyuarakan masalah ini. Terutama pada masalah membuat prioritas pembangunan.
Ketiga, masalah yang bisa saya jembatani sebelum proses pemilihan.
Cara Memilih Ilham Mendrofa di Pemilu 2019
1. Datang ke TPS
2. Pilih Surat Suara Warna Kuning Untuk DPR RI
3. Buka Kertas Suara Warna Kuning
4. Cari Partai Demokrat Nomor 14 di bagian bawah kertas suara
5. Cari Nomor Urut 4 (empat) ILHAM MENDROFA
Beranda
sumber : RILIS.ID
http://lampung.rilis.id/Ketukan-Palu-Legislatif-adalah-Suara-Warga-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar